Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Edukasi’ Category

MUNAS APTIKOM 2014 MAKASAR
Tata Sutabri S.Kom, MMSI

KODAK Digital Still Camera

KODAK Digital Still Camera

KODAK Digital Still Camera

KODAK Digital Still Camera

MUNAS APTIKOM 2014 MAKASAR

MUNAS APTIKOM 2014 MAKASAR

Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) / IAII / APTIKOM
HP3KI / HIPKI / AOSI / Gensei Indonesia / ICMI

Read Full Post »

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Read Full Post »

Dalam rangka DEIS NATALIS Universitas Respati Indonesia ke-25

SEMINAR NASIONAL TECHNOPRENEURSHIP

 

Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baru untuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat (+ 45 Juta Orang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Semoga dengan munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global.

 

Berangkat dari masalah tersebut di atas, dan dalam rangka Dies Natalis Ke-25 Universitas Respati Indonesia, kami dari Fakultas Teknolofi Informasi, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Ekonomi berkolaborasi dan berkeinginan untuk mengadakan acara Seminar Technopreneurship yang bertemakan tentang “meningkatkan dan memotivasi generasi muda untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dalam inkubator bisnis berbasis teknologi”.

 

Diharapkan dengan diadakannya SEMINAR TECHNOPRENEURSHIP ini, mampu menjawab salah satu segmen permasalahan yang ada, sehingga ke depan diharapkan masyarakat di lingkungan kampus URINDO pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya akan lebih peduli dan lebih memahami konsep wirausaha yang berbasis teknologi, sehingga melahirkan generasi technopreneurship yang dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini.

 

Materi Seminar                 :

1. Peranan WEBSITE dalam Pengembangan Berbisnis Online

2. Meraih sukses dengan WIRAUSAHA

3. Strategi Pemasaran Produk Bisnis Online & Wirausaha

 

Hari/Tanggal                    :   Kamis, 28 April 2011

Waktu                                   :  08:00 s.d 12:00 pm

Tempat                                 :  Gedung Cawang Kencana

Jl. Mayjen Sutoyo Kav.22 – Jakarta Timur

 

Keynote Speaker             :  Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo

Pembicara                          :

1. Handi Fu S.Kom – Direktur PT. Vibiz ICT Master Academy

2. Dr. Bambang S. Pujantiyo  – Peneliti Wirausaha BPPT

3. Muliadi Widjaya PhD – Praktisi Bisnis

 

Biaya Seminar                    :  Rp. 50.000,- / orang

FASILITAS PESERTA.

Untuk mendukung acara seminar ini, fasilitas yang diberikan kepada setiap peserta seminar adalah sebagai berikut :

1.       Seminar Kit

2.       Sertifikat

3.       DoorPrize

 

TARGET PESERTA.

1.       Kalangan pemerintah di bidang TI (Diknas, Depnaker, Ristek dll)

2.       Akademisi (Dosen, Guru, Mahasiswa, Siswa SMK/SMU)

3.       Eksekutif / Profesional bidang TI

4.       Masyarakat sekitar

5.       Alumni Mahasiswa FTI, FE, FIA Urindo

Read Full Post »

Langsung mendapat pekerjaan adalah dambaan semua orang setelah LULUS dari bangku kuliah. Bagaimana tidak senang, setelah bosan duduk di bangku kuliah, memasuki dunia kerja bagaikan masuk ke dunia baru yang penuh dinamika dan tantangan. Tetapi masalahnya, tidak semua para fresh graduate bisa langsung dapat kerja. Karena belakangan ni untuk mendapatkan pekerjaan, persaingan semakin sengit dan ketat. Maka bersyukurlah anda yang bisa langsung bekerja begitu keluar dari dunia kampus.

Tetapi umumnya anda para fresh graduate ingin langsung mendapat pekerjaan bagus dengan gaji besar. Padahal untuk mendapatkan semua itu jelas tidak mudah. Makanya banyak yang merasa ”down” begitu mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai. Padahal tidak perlu patah semangat jika anda mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan anda.

Jangan pernah menganggap pekerjaan sepele tidak memberi konstribusi terhadap kehidupan anda. Justru dari pekerjaan sepele itu akan mengajarkan anda tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Paling tidak anda akan digembleng untuk tahan mental dan menjadi pribadi yang tangguh menghadapi tantangan. Anda akan disadarkan pada kenyataan bahwa hidup ini memang tidak mudah.

Lebih baik anda pupuk rasa tanggung jawab anda terhadap pekerjaan, seberapapun sepelenya pekerjaan itu. Dengan demikian anda akan semakin memahami seluk beluk pekerjaan. Karena dari tugas-tugas yang kurang berarti itu anda akan memperoleh kesempatan dan peluang yang lebih berarti. Sekaligus dapat lebih memahami karakter orang-orang yang bekerja dengan anda. Oleh karena itu jangan pernah sekalipun merasa ”down” atau menyesal, apabila anda tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan anda. Lebih baik anda jalani dulu pekerjaan yang ada. Kalau anda rajin dna bertanggung jawab terhadap pekerjaan, bukan tidak mungkin anda akan mendapatkan posisi yang lebih baik.

Yang jelas anda juga, jangan menutup mata terhadap kesempatan yang datang. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, karena begitu kesempatan datang, maka berjuta peluang akan mengampiri anda. Karena sekali kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan, maka tidak akan pernah dua kali kesempatan itu datang kembali kepada anda, dan anda akan menyesalinya. Seperti kata orang bijak,

MASA DEPAN bukan tergantung pada pekerjaan yang dilakukan,

melainkan pada orang yang mengerjakan.

Satu hal yang tak kalah penting, saat memasuki dunia kerja, tinggalkan mental anak kampus yang selama ini melekat pada diri anda. Ingat..! dunia kampus jelas berbeda dengan dunia kerja. Jangan membawa sikap kekanak-kanakan dan emosionil yang identik dengan sikap mahasiswa belakangan ini. Kalau anda menunjukkan resposibilitas, kredibilitas dan loyalitas terhadap pekerjaan, bukan mustahil pekerjaan yang sepele itu hanya tinggal kenangan. Artinya, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan anda raih. Yang penting jangan pernah berhenti berusahan dan berdoa.

Seperti uraian di atas bahwa hidup ini memang tidak mudah. Selain tidak mudah, hidup ini juga penuh dengan aneka pilihan. Oleh karena itu selain anda harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan harapan, anda juga harus menentukan pilihan karir anda. Menentukan atau memilih karir tidak sama dengan memilih barang yang anda beli. Memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda.

Anda harus teliti, cermat dan konsisten. Sekali saja anda salah pilih, maka anda akan menyesal berkepanjangan. Dalam memilih karir, anda perlu pertimbangan beberapa aspek agar dapat menentukan karir yang tepat. Anda yang masih bingung menentukan karir, anda bisa coba tips berikut ini.

  1. 1. Evaluasi Kekuatan dan Kelemahan Diri

Dalam menentukan karir, awali dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri. Coba tanyakan pada diri anda sendiri.

  • Apa kelebihan & kekurangan yang saya miliki ?
  • Apa yang ingin saya kerjakan, dan pekerjaan apa yang ingin saya hindari ?
  • Dalam lingkungan seperti apa, saya ingin bekerja ?
  • Tingkat ekonomi seperti apa yang ingin saya capai ? dan sebagainya.
  1. 2. Pilih karir yang sesuai dengan gaya hidup yang anda idamkan

Sampai saat ini uang masih menjadi pertimbangan dominan dalam memilih karir. Untuk itu tentukan ditingkat mana anda ingin hidup, berapa penghasilan yang anda inginkan. Hal ini akan membantu anda dalam menetukan pilihan karir. Paling tidak kalau anda ingin kaya raya tidak bisa memilih profesi yang idealis seperti menjadi guru SD atau ilmuwan. Mungkin pilihan menjadi pengusaha bisa anda pertimbangkan

  1. 3. Kaji tren karir dari berbagai media informasi

Ikuti trend dan perkembangan usaha dari berbagai media informasi seperti majalah, surat kabar dan internet. Ikuti informasi peluang kerja, trend usaha dan ekonomi dari media cetak. Bisa juga anda baca terbitan khusus untuk bidang-bidang yang lebih spesifik dari asosiasi atau lembaga yang sesuai. Kemudian buat kliping tentang lapangan kerja dan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Pikirkan mana yang sekiranya sesuai dengan bidang & kelebihan anda, serta tujuan hidup anda. Kaji peluangnya di masa mendatang, mana yang prospeknya cerah dan mana yang tidak.

  1. 4. Konsultasikan dengan mereka yang berpengalaman dan ahli

Kalau anda masih bingun menentukan karir, bicarakan masalah anda dengan orang yang kompeten di bidangnya. Konsultasikan minat, bakat dan cita-cita anda dengan ahli karir. Anda juga bisa mendiskusikan masalah ini dengan keluarga, teman atau mungkin dosen anda. Paling tidak mereka bisa memberikan saran dan nasihat, kira-kira bidang apa yang sesuai dengan anda. Bisa juga anda bicarakan di forum diskusi di internet (milis)

  1. 5. Kunjungi perusahaan yang anda incar

Jangan malu untuk mendatangi perusahaan dimana anda ingin sekali menjadi karyawannya. Usahakan untuk mendapat kenalan dengan orang yang bekerja di bidangnya atau posisinya yang anda inginkan. Dengan demikian anda bisa mendapatkan informasi jika ada peluang yang ditawarkan. Kalau anda masih kuliah, usahakan untuk bisa PKL/riset atau magang di perusahaan tersebut.

  1. 6. Konsisten pada pilihan karir

Konsisten memang diperlukan jika anda ingin sukses dalam karir. Jika anda ingin menjadi penulis, maka pelajari dan tekuni terus bidang tersebut. Begitu juga jika anda ingin menjadi pilot atau dosen. Ingat, konsistensi akan memudahkan dalam meraih apa yang anda cita-citakan. Jangan pernah sekalipun menyerah apalagi putus asa. Sekali anda menyerah, keberuntungan akan semakin sulit anda jangkau.

  1. 7. Jangan takut beralih karir

Meski anda konsisten dengan karir yang anda pilih, tidak menutup kemungkinan jika sewaktu-waktu anda beralih karir. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meramalkan masa depan. Dalam perjalanan karir anda, mungkin saja akan menghadapi berbagai kendala yang menyebabkan anda ingin banting setir. Misalnya karena kondisi ekonomi, perubahan kondisi atau mungkin karena anda dihadapkan pada keadaaan yang kurang menguntungkan. Jika anda menghadapi situasi demikian tentu pidah karir, bukanlah hal yang dilarang, tetapi tentu saja anda harus siap menghadapi RESIKO dengan keputusan anda sendiri

Sudahkan anda menentukan pilihan karir anda ?. kalau belum mungkin anda bisa segera menentukannya dengan cara di atas. Jangan lupa, semakin cepat anda menentukan karir anda maka akan semakin baik.

[tatasutabri/070510/sentra.edukasi.anak.bangsa]

Visit My BLOG :  tatasutabri.blogdetik.com

Read Full Post »

WOMAN in LOVE

Puisi untuk memperingati HARI KARTINI

WANITA DALAM CINTA (women in love)

WANITA

Anggun rupamu laksana CINTA

Lembut hatimu bagaikan SUTRA

Menata CITA di berbagai suasana

Untuk ciptakan KARSA yang lebih bermakna

WANITA

Sosok pribadi yang mandiri

Meniti sisi hidup yang hakiki

Teliti dalam kehidupan yang bersinergi

Terpancar suci dari hati sanubari

WANITA

Figur yang memiliki alur

Berbaur tanpa ingin ikut campur

Menjadi tauladan dalam mengatur

Pantang hancur ikut melebur

WANITA

Indah citramu bagaikan SURGA

Menampik semua prasangka

Mulia baktimu laksana RAJA

Menjadikan kami semua berharga

[tatasutabri/090410/sentra.edukasi.anak.bangsa]

Visit My BLOG : tatasutabri.wordpress.com

Read Full Post »

Tak pernah akan ada perubahan atau perbaikan yang signifikan di dalam suatu institusi pendidikan, jika seorang akademisi tidak bersedia berkorban. Kekuatan sejati tidak terletak pada kekayaan, kepopuleran atau kekuatan fisik. Tapi keberanian untuk melakukan hal yang benar dan berfikir secara rasional. Seperti yang tertuang dalam puisi intermeso di bawah ini :

Pemimpin sejati tidak akan pernah mensengsarakan rakyatnya sendiri

Ulama sejati tidak akan pernah memelintir ayat-ayatnya sendiri

Dosen sejati tidak akan pernah membodohi mahasiswanya sendiri

Tapi apa yang ada di negara ini, tidak ada yang sejati

Uang palsu, Ijazah palsu, Gelar palsu, Oli palsu,

Penuh dengan KEPALSUAN

Seorang mahasiswa sangat sensitif terhadap setiap unsur kelemahan yang ada pada dosennya di suatu institusi pendidikan. Seorang dosen yang bertindak pengecut, tak akan bisa menciptakan rasa percaya diri pada seluruh mahasiswanya yang ada di instusi tersebut. Seorang akademisi harus punya keberanian untuk secara rela, menanggung resiko dan rela terhadap pengorbanan dirinya. Untuk meraih segala sesutu yang bernilai, diperlukan energi dalam jumlah besar. Energi ini punya harga tinggi dan kitalah yang pertama-tama harus membayarnya. Seorg dosen akan bisa mendapatkan kepercayaan dari para mahasiswanya hanya dengan menunjukan keberanian & berfikir rasional, yang diperlukan untuk bersikap profesional.

Kualitas dari pekerjaan seseorang adalah merek dari dirinya. Merek apa yang ingin kita tempelkan pada hidup kita ?. Pada dinding setiap rumah, kampus, kantor, dan ruang kerja   harusnya tertulis kalimat. ”Disini yang baik hanyalah yang terbaik”. Jika setiap orang menjadikan kalimat ini sebagai motto hidupnya dan bertekad melakukan segala sesuatunya dengan mengerah segenap usaha terbaiknya., usaha usaha seperti ini pasti akan merevolusi peradaban kita. Kesalahan manusia merupakan hal yang sangat tragis. Jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan lalulintas lebih banyak dibanding yang tewas dimedan perang. Hal ini merupakan pembunuhan yang tak perlu, tapi sebagai manusia, secara keseluruhan, kita tumbuh secara sembrono dan melakukan kesalahan-kesalahan karena ceroboh. Kita hanya punya kemauan setengah-setengah, tekad yang separuh-separuh, mengelak. Dari tanggung jawab, lulus sekolah dengan angka pas-pasan, melakukan pekerjaan kita hanya alakadarnya.

Mengerjakan tugas dengan setengah-setengah atau menunda mengerjakan sesuatu yang harus diselesaikan hari ini keesokannya. Sesuungguhnya, kita sering mengundang kesalahan manusia dan petaka karena sikap kita sendiri, sikap orang lain dan hal-hal lain nya secara keseluruan. Apapun yang kita lakukan dalam hidup ini, itulah yang akan kita dapatkan. Tak pernah ada orang yang masuk ke dalam kelas satu dengan usaha kelas 2 atau kelas 3. Apapun tugas kita, apapun yang kita lakukan dalam hidup ini, sesudah selesai mengerjakan sesuatu, hendaknya kita bisa berkata ”produk dari hasil kerja saya adalah hasil dari usaha yang sangat baik yang saya lakukan”. Saya bahagia, merek saya dicantumkan pada nama saya dan hidup saya. Jika kita tidak melakukan pekerjaan yang diberikan kepada kita dengan kemampuan yang terbaik yang kita miliki, cepat atau lambat kita akan tersingkir dari arena kehidupan.

Pepatatah mengatakan, dengan melihat pekerjaan seseorang. Anda bisa melihat siapa dia yang sebenarnya. Semangat dalam mengerjakan sesuatu mempengaruhi seluruh perkembangan dan prestasi yang kita capai dalam hidup ini. Kita tak mungkin mendapatkan rasa percaya diri yang diperlukan untuk menuai kemakmuran hidup jika kita melakukan tugas kita secara sembrono. Dari lubuk hati terdalam, sesungguhnya kita sudah kehilangan respek terhadap diri sendiri, yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam hidup. Coba tanyakan pada sebagian besar orang. Mengapa mereka bekerja dan mereka akan menjawab. Mereka bekerja untuk mata pencaharian. Menyedihkan sekali ketidak pedulian dalam sekala besar ini adalah tragedi yang paling terkenal dalam hidup ini. Secara keseluruhan, hanya sedikit orang yang punya respek sejati terhadap pekerjaannya. Banyak yang menganggap pekerjaannya membosankan, mulai dari ibu rumah tangga, dosen, karyawan, pengacara, pedagang, sampai dengan pengusaha.

Setiap ungkapan kita harusnya merupakan ungkapan cinta. Setiap pekerjaan kita harusnya merupakan karya cinta. Kita harus menganggap semua pekerjaan merupakan langkah mencapai nilai-nilai kemanusiaan, mencapai pemenuhan hidup dalam memperluas jiwa dan raga. Anggapan sederhana ini harusnya bisa meningkatkan tugas harian kita keposisi yang penting, dan karena itu, bukan merupakan pekerjaan biasa-biasa atau membosankan.

Kita harus mengerjakan tugas kita sehari-hari dengan semangat seorang seniman. Mengerjakan setiap tugas dengan usaha yang terbaik. Semangat yang benar akan membuat semua pekerjaan menjadi menyenangkan. Sukses dalam hal kecil akan mendatangkan sukses yang lebih besar dalam hidup. Jika apapun yang kita lakukan, yang dalam beberapa skala kecil dimaksudkan untuk membuat dunia ini menjadi tempat kehidupan yang lebih baik., bukankah sudah sepantasnya kita melakukannya dengan segala kemampuan terbaik kita.

Ada 5 sikap profesional yang sangat esensial sebagai seorang akademisi dalam persfektif moral & intelektual, yang merupakan aturan makro & bersifat pokok, yang mana aturan- aturan tersebut adalah sebagai berikut :

A. KONSENTRASI

Seorang akademisi yang profesional harus belajar mampu menggunakan energinya secara tepat, jangan membuangnya untuk ha-hal yang percuma. Anda harus mengkonsentrasikan diri pada hal-hal yang sebenarnya menjadi tugas anda, dan tidak memboroskan perhatian pada masalah masalah yang tidak releven atau aktivitas-aktivitas yang tidak produktif. Seperti berfikiran negatif (su’uzon) serta membuat rumor/ gosip murahan yang menyesatkan. Selain kondisi diatas, dalam situasi yang saling berlainan, disetiap institusi tedapat hal-hal yang secara potensial dapat menumbuhkan aktivitas yang tidak produktif, seperti contoh sikap iri/dengki, arogan, sombong atau dendam-dendam yang sifatnya pribadi. Semua itu menghamburkan waktu dan energy, dengan kata lain mampu membuat jalannya pekerjaan menjadi tidak efektif.

B. BERTINDAK HATI-HATI

Seorang akademisi yang bijaksana selalu memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaannya. Sebaiknya diingat, mengungkapkan rahasia pribadi kepada seorang kolega terdekat, akibat jeleknya mungkin tidak timbul seketika. Tapi suatu saat dapat berdampak merusak ketika rekan anda tadi menyampaikan cerita tersebut pada seseorang yang hubungannya mungkin tidak begitu baik dengan anda. Dengan alasan ini, seorang akademisi yang bijak senantiasa menjaga informasi-informasi yang kritis terhadap superioritas dirinya. Bertindak bijaksana juga berarti bertindak sebagai suatu sosok yang bisa di percaya, baik secara profesional maupun tim. Ini ada hubungan nya dengan tidak terbiasa atau latah dalam menceritakan pengalaman-pengalaman yang sifatnya pribadi.

C. JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU

Dalam proses bekerja, waktu itu sangat berharga. Seorang akademisi yang bijak, sadar akan hal ini dan tidak akan pernah menyia-nyiakan waktunya. Tidak hanya waktunya tapi juga waktu orang lain. Mereka selalu mengalokasikan pemakaian waktu secara efektif, dan menjadikan sebagian besar waktunya sebagai waktu-waktu yang penuh aktivitas. Salah satu kecerobohan terbesar, baik dalam aktifitas sosial maupun profesionalisme, adalah kebiasaan terlambat. Contoh nya, telambat masuk kerja dikantor, terlambat datang pada saat akan rapat, terlambat datang untuk mengajar atau mengawas ujian, bahkan masih banyak lagi bentuk keterlambatan yang tidak pernah kita sadari, dan anehnya hal tersebut menjadi hal yang dianggap biasa dan wajar sehingga akhirnya membudaya. Kita sering lupa, bila tiap orang dalam sebuah instituti pendidikan membuang waktu beberapa menit saja, maka potensi dan daya berfikir kita sedikit demi sedikit demi sedikit akan mengalami keuzuran dan mandul.

D. DAPAT DIANDALKAN

Salah satu tonggak penopang keberhasilan seorang akademisi adalah kemampuannya untuk terus dapat diandalkan. Dengan alasan tersebut, seorang akademisi dapat meningkat kedudukannya, misalnya, dia harus pula untuk melaksanakan tanggung jawab dari tugas rutinnya maupun tugas-tugas khusus secara penuh. Ia juga harus menggunakan inisiatifnya agar tugas-tugasnya berjalan lancar, tidak mencari cara asal saja atu sekedar memenuhi rutinitas, akan tetapi selalu berusaha memenuhi deadlne.

E. BERFIKIR POSITIF

Seorang akademisi yang benar-benar profesional, pada umumnya secara fisik juga sehat dan senantiasa berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif. Ia bisa menemukan peluang dibalik permasalahan, dan tidak membiarkan diri terhanyut dalam frustasi akibat apapun. Orang semacam ini juga cenderung mendorong orang lain agar bersikap yang sama. Dalam pada itu, tidak sedikit karyawan yang selalu sibuk dengan keluhan ketika menghadapi tantangan, mereka sama sekali tidak melihat sisi-sisi yang baik dari tempat mereka bekerja. Sikap negatif seperti ini tidak hanya menyia-nyiakan waktu dan membuang-buang energi, tetapi juga dengan cepat bisa menular pada rekan yang lain dan berakibat buruk pada suasana moralitas perusahaan.

Setiap orang pasti mempunyai masalah, dan hal tersebut membutuhkan inisiatif dan kreativitas untuk melihat sisi positif yang ada di balik masalah tersebut, sehingga kita harus lebih mawas diri, bisa menempatkan diri dan tahu diri.

Read Full Post »

Menuju NEXT GENERATION LEARNING

Mengikuti mata kuliah tanpa harus berangkat ke kampus, kenapa tidak ?. Cukup berbekal sebuah perangkat mobile atau ponsel, anda bisa men-download materi kuliah, berinteraksi dan berdiskusi dengan dosen, atau bahkan melakukan pembayaran, dari mana pun anda berada.

Fenomena di atas bukan sebuah impian, namun telah terjadi tren pemanfaatan teknologi informasi (TI) di beberapa negara lain. Dunia pendidikan kini telah menuju era m-education atau m-learning dengan memanfaatkan handphone dan teknologi selular yang telah memasuki era 4G. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat telah mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. M-learning yang selangkah lebih maju dibandingkan e-learning, merupakan suatu gerbang baru menuju next generation learning (NGL) dimana orang dapat belajar kapanpun dimanapun, tanpa dibatasi kendala waktu dan jarak.

Peran & Kendala TI.

Pemanfaatan TI sangat efektif untuk meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar dan pada saat bersamaan dapat memberikan nilai positip untuk meningkatkan daya saing serta kualitas dunia pendidikan. Menurut James Tomasouw, untuk menuju next generation learning yang efektif, seperti penerapan e-learning yang memanfaatkan teknologi internet, dan M-learning yang memanfaatkan teknologi selular memerlukan sebuah sistem yang terintegrasi.

Mayoritas dunia pendidikan di Indonesia, menurut James, masih memanfaatkan teknologi informasi secara parsial atau belum terintegrasi sehingga sering kesulitan mengadopsi hadirnya teknologi baru. Contohnya, pemanfaatan TI masih terbatas untuk mendukung proses administrasi saja, seperti penerimaan mahasiswa baru, registrasi, absensi, nilai, jadwal dan sebagainya. Sementara keuangan, inventori dan SDM belum tersentuh. Demikian juga dengan pemanfaatan website, mayoritas website sekolah atau kampus, masih terbatas informasi belum sampai pada tahap interaksi yang melibatkan siswa, pengajar, orang tua apalagi kolaborasi dengan penerbit, peneliti, perpustakaan dan sebagainya.

Dengan dukungan sistem informasi dan sistem database yang terintegrasi memungkinkan institusi pendidikan mengembangkan e-learning atau bahkan m-learning karena teknologi selular saat ini sudah berkembang sangat pesat. (infokomputer,2007)

Read Full Post »

Percuma Tinggi-tinggi

Ada polisi, sekolah tinggi-tinggi, tapi di lapangan kerjanya mukulin orang.
Nyata-nyata kalau masyarakat lokal menolak pembangunan dan ada yang salah dalam perencanaan. Ketika mereka demo, dilawan dengan pukulan dan pentungan.

Ada juru bicara presiden, sekolah tinggi-tinggi keluar negeri. Ketika terjadi tabrakan beruntun, ngomongnya terjadi sebelum presiden lewat.

Ya terang atuh, masalahnya andai presiden gak lewat
jalan tol itu, apa akan terjadi kecelakaan?
Seharusnya, tidak usah pake ilmu ngeles-ngeles segala. Minta maaf ke pihak keluarga dan dengan berani mengakui, ada yang keliru dalam hal penghentian lalu lintas di jalan tol.

Ada sinemas, sekolah tinggi-tinggi, juga keluar negeri.
Pulang, bikin film jelangkung. Bukannya mencerdaskan masyarakat, malah mengajarkan tahayul.
Yang lain bikin film Buruan Cium Gue, atau yang baru-baru Virgin. Aduh biyuung… Terus, di negeri ini orang belajar apa?

Ada anggota DPR, sekolah tinggi-tinggi. Eh, waktu sidang berkelahi. Memang kalo udah mental tawuran, gak di sekolah, gak di ruang sidang, maunya berantem.

Ada menteri, sekolah tinggi-tinggi.
Giliran ditanya tentang pendidikan nasional, jawabnya akan menghapuskan seragam
sekolah. Masalah seragam, itu ibarat panu di tubuh orang yang sakit jantung.
Banyak hal dalam pendidikan yang harus dicermati; kurikulum, buku, kualitas
guru, dosen, gedung sekolah dan lain-lain. Pake seragam atau tidak, itu hanya
bumbu. Amerika, sekolah gak pake seragam, maju. Jepang, pake seragam, pintar.

Ada mahasiswa akuntansi, mau selesai dari sekolah yang tinggi. Tapi frustasi.
Masalahnya, ketika praktek disebuah kantor, ia diminta mengemplang pajak supaya kantor bisa bayar sedikit. Stress, lama belajar, kok disuruh jadi penjahat.

Ada karyawan, yang gajinya tinggi, dapat bonus,
disuruh kerja eh…., koq malah baca email mulu kayak gini..Maunya Apa seeech..??

Malang Indonesiaku, bagaikan ayam mati dilumbung padi.

Negeri makmur tapi banyak anak bangsa yang busung lapar

Read Full Post »